Bersyukurlah Untuk Kasih Setia-Nya - Mazmur 136:1-26
Pdt. Paulus Budiono
Johor, 14 September 2025
Dalam beberapa nyanyian yang sudah kita
nyanyikan, khususnya yang keenam, saya tidak suka kritik tapi saya juga tidak
mau diam-diam saja.
Perhatikan liriknya:
Firman-Mu Sungguh Ajaib
Sungguh kurasa kekuatan-Mu, ya Allah; Dalam
firman-Mu Kau nyatakan diri-Mu; Sebagai tiang awan di siang hari, tiang api di
malam hari.
Yang menulis ini sudah mengalami, yang
menyanyi juga sudah mengalami.
Koornya: Pimpin langkahku.. Saya bingung,
kenapa ‘pimpin langkahku lagi’? Kita sudah alami ‘sungguh kurasa kekuatan-Mu ya
Allah’ terapi kenapa minta dipimpin lagi? Tuhan yang memimpin kita, Tuhan yang
ada di tengah kita dan menyertai kita, jadi kita tinggal duduk dengan tema
Bersyukurlan Untuk Kasih Setia-Nya. Jadi tidak ada yang meminta lagi karena
sudah bersyukur,
Kenapa bersyukur? Saya bersyukur sudah
mendapatkan berkat saat ulang tahun istri saya. Kalau saudara berkata, “aku bersyukur”..
bersyukur karena apa? Mau minta lagi?
Itu artinya kita tidak bersyukur.
Pagi ini kita semua akan ikuti, semoga ayat
demi ayat adalah syukur kita bukan permintaan lagi. Kalau Tuhan sediakan
sesuatu hal, bersyukur aku sudah alami karena aku datang ke sini aku mau
bersyukur. Aku datang ke sini, aku tidak minta lagi karena Tuhan adalah segala sesuatu yang sudah ada untuk
kita semua.
Karena itu, Saya dan istri menyapa kita semua,
Shalom! Kita akan membuka syukur kita dalam Mazmur 136, dengan tema,
Bersyukurlah untuk kasih setia-Nya. Apakah bisa bila saya mengatakan”
Bersyukurlah karena berkat yang kita terima”? Saya membagi pembacaan ayat ini,
pria dan wanita. Kita berlomba-lomba untuk bersyukur karena kasih setia-Nya.
Saya menemukan sesuatu yang luar biasa. Ayat
1,2,3,4 dan 26 (terakhir) adalah satu rangkaian yang luar biasa. Saya tidak
tahu siapa yang menulis mazmur ini, yang penting yang menulis ini sudah
mendapatkan berkat yang luar biasa sehingga dia mengajak dalam tulisannya 26
ayat, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Ada sebanyak 26x. Kalau
kita berkata berulang kali: syukur, syukur..kondisi kita baik-baik saja.
1x menyanyi, 26x menyatakan bahwasanya untuk selama-lamnya kasih
setia-Nya. aneh tapi benar. Bahwasanya. Kenapa bahwasanya? Dalam bahasa
Mandarin: Karena kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.
Kasih setia yang bagaimana? Masing-masing
pasti mempunyai pengalaman kasih setia Tuhan untuk kita. Tapi kasih setianya
tidak ada bedanya. Ini yang membua luar biasa. Dia menulis, nanti akan saya
tanyakan.
1 Bersyukurlah kepada Tuhan,
sebab Ia baik!
Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
2 Bersyukurlah kepada Allah
segala allah!
Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
3 Bersyukurlah kepada Tuhan
segala tuhan!
Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Penulis memulai dengan bersyukur karena Tuhan.
Setelah ayat 4 nama Tuhan (Yahwe) tidak ada lagi. saya ulangi lagi: Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya. Kasih yang bagaimana dan siapakah yang namanya Tuhan? Kalau kita
bicara ‘kasih setia-Nya’ karena kita menyanyikan sebuah lagu. Tetapi yang
menulis lagu ini (mazmur), dia alami saat menullis: Bersyukurlah kepada Tuhan!
Dalam bahasa Mandarin dikatakan: Kalian harus berterima kasih kepada Yahweh. Jadi
ada kerinduan penulis, bukan secara pribadi bersyukur kepada Tuhan tetapi dia berbicara
kepada yang membaca, yang menyanyi. yang melagukan.
“Bersyukurlah kepada TUHAN!” Perhatikan Tuhan itu.
Yang
kedua, “Bersyukurlah kepada Allah segala allah!” , ketiga,
“Bersyukurlah kepada TUHAN segala tuhan!”
Beda
lo. Yang satu TUHAN (besar), itu menunjukkan Allah Yang Maha Esa, Allah yang
luar biasa! Yang kedua, Allah segala allah, tidak ada Allah yang lain. Tetapi
ada orang yang ‘menganggap’ berhala itu ada.
Kitab
Ulangan 10:17, “Sebab TUHANmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan”.
Sebentar-sebentar, saya campur dengan ayat 2, “Bersyukurlah kepada Allah segala
allah!” Ini ditulis di Mazmur, tetapi di Ulangan sudah ada, sudah lama, ribuan
tahun mungkin. Apa yang dituliskan! Ulangan 10:17, “Sebab TUHANmulah, Allah
segala allah…”.
Ini
persis. Kapan Ulangan ditulis? Kapan Mazmur ditulis? Beda! Mungkin yang menulis
tidak kenal, siapa itu yang di zamannya? Bangsa Israel. Zamannya bangsa Israel
tidak tahu siapa namanya yang menulis tentang Mazmur 136:2. Sudah selesai
belum? Selesaikanlah dulu supaya benar. “...dan Tuhan segala tuhan”.
Tuhan segala tuhan! Luar biasa.
“...Allah
yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap”.
Iya,
terima kasih.
Itu
Allah yang ditulis oleh penulis ini, “Bersyukurlah kepada Allah segala
allah!” ”Tuhan segala tuan dan lainnya”.
Nanti kita lihat ayat 4-26.
Hati saya, “oh punya Tuhan yang betul”. Bukan Tuhan yang hanya memenuhi kebutuhan
saya tetapi tidak memenuhi apa yang istri saya butuhkan. Itu bukan Allah, itu
berhala! Tetapi kalau TUHAN, Dia menciptakan manusia menurut gambar dan
rupa-Nya. Sedikit banyak, kita mempunyai sifat-sifat Allah. Kita bukan Allah,
kita tidak dapat menciptakan apa-apa dari yang tidak ada menjadi ada. Kita
hanya bisa menciptakan apa yang sudah ada, diolah, dari besi, pasir, kemudian
diolah menjadi bahan-bahan yang bisa dipakai. Perhatikan. Iya, saya ingin ajak
saudara untuk perhatikan.
1 Korintus 8:1 dan seterusnya. Itu terjadi
waktu zamannya Musa, zamannya penulis Mazmur, zamannya kita sekarang, apa yang
disebutkan rasul Paulus kepada jemaat Korintus?
1 Korintus 8:1-4
1 Tentang daging persembahan berhala kita
tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan.
"Pengetahuan yang demikian membuat orang
menjadi sombong, tetapi kasih membangun. 2Jika ada seorang
menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum
juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya. 3Tetapi
orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. 4Tentang hal
makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala
di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa." Tidak ada Allah yang lain. Tadi kita
baca kitab Ulangan, itu sudah berapa tahun, berapa ribu tahun. Kemudian pada
Mazmur disebutkan Tuhan segala tuhan, Allah segala allah. Kok sampai zamannya
rasul Paulus, ditulis kepada jemaat Korintus.
1 Korintus 8:5
5Sebab sungguhpun ada apa yang disebut
"allah", (ada yang
disebut Allah, berhala, ada orang cina senang dengan warna merah, kalau warna
hitam tidak boleh, nanti akan sial. Maka semuanya pakai merah-merah. Itu
berhala) baik di sorga, maupun di bumi--dan memang benar ada banyak
"allah" dan banyak "tuhan" yang demikian-- (berhala-berhala,
banyak. Di suatu daerah, di suatu pulau. Waktu saya masih kecil, diajak orang
tua, family ke pulau. Kemudian saya mau masuk wisata, dilarang, harus pakai
suatu ikatan sabuk dari mereka. Entah itu putih atau hitam, mesti ikat. Tapi
saya waktu itu ngotot, saya orang Kristen tidak mau pakai macam-macam. Maka
saya batalkan untuk masuk ke lubang pulau itu, untuk menyaksikan berhala
mereka. Saya tolak, tapi saya tidak tahu. Banyak kali orang Jawa, orang Bali,
orang Batak, orang Toraja, terlalu banyak berhala.
1 Korintus 8:6
6namun bagi kita (namun bagi kita, namun bagi Paulus orang
Yahudi, maupun orang Yunani, Orang Korintus dan kita semua, orang Indonesia ada
Jawa, ada Bali, ada Toraja, ada Sumatera dan ada banyak-banyak, Maluku
semuanya) hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang
dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup,
dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, (Yesus Kristus itu
Tuhan) yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang
karena Dia kita hidup. Luar biasa! Itu lama ditulis pada
zaman permulaan, kira-kira tahun 35M. Rasul Paulus, Tuhan pakai dari Yerusalem,
dia sampai ke Korintus, lain kali ke Filipi, lain kali ke tempat yang lain, menghadapi
berhala-berhala yang banyak. Kalau saya ceritakan tidak habis-habis, karena ini
luar biasa.
Dari
pemazmur ini, mengungkapkan ada kitab yang lain, yang mencatat tentang Mazmur
ini. Karena itu, kalau saudara baca, “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia
baik!” Saya responsnya, “Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya!” Apanya kasih setianya Tuhan? Kasih seseorang itu pasti ada
sesuatu yang bisa dialami sehingga Daniel kepingin mengikut saya, karena saya
menjanjikan baik, sebab saya baik. Tetapi kalau dia tahu pak Paulus
Budiono orang bohong, mau tidak? Tidak
mau, turun disini pun tidak mau, main piano sama opa bohong.
Jadi
kasih setia-Nya yang macam apa? Kita membaca ayat 4 - 13.
Ayat
4
Pria:
Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar!
Wanita:
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
5
Pria:
Kepada Dia yang menjadikan langit dengan kebijaksanaan!
Wanita:
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
6
Pria:
Kepada Dia yang menghamparkan bumi di atas air!
Wanita:
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
7
Pria:
Kepada Dia yang menjadikan benda-benda penerang yang besar;
Wanita:
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
8
Pria:
Matahari untuk menguasai siang;
Wanita:
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
9
Pria:
Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam!
Wanita:
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
10
Pria:
Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir;
Wanita:
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
11
Pria:
Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka;
Wanita:
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
12
Pria:
Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung!
Wanita:
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
13
Pria:
Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan;
Wanita:
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Wanita
semua sama, ayat 4-13 semua responsnya sama. Tetapi laki-laki membaca ayat 4 -
13 apakah sama?
Ayat 4 apa? 4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar!... 5
Kepada Dia yang menjadikan langit dengan kebijaksanaan! ... Beda ya isinya
ayat ke-7 “Kepada
Dia yang menjadikan benda-benda penerang yang besar;...” 8 Matahari
untuk menguasai siang;... 9 Bulan dan bintang-bintang untuk
menguasai malam! ...
Laki-laki membaca peristiwa yang luar biasa
dari Allah sang Pencipta. Dia hanya menulis saja tapi dia tahu dari mana? Dari
kitab-kitab Musa.
Kita seringkali mau bersyukur sama Tuhan
karena kita ditulis sebuah lagu dengan ucapan syukur. Dengan ucapan kita
menyerah tetapi penulis ini dia bukan sekedar mempunyai karunia untuk menulis
syair dalam sebuah nyanyian. Ini nyanyian yang tidak layu, ditulis sampai hari
ini merupakan tulisan kanon.
Saudara boleh cinta lagu-lagu yang lain, yang
dibuat saat ini tetapi jangan lupa nyanyian dalam Alkitab tidak ada satupun
yang di luar Firman. Karena Alkitab kita 66 kitab yang tertulis dikanonisasi.
Saya mungkin fanatik tapi saya harus mencintai Firman Allah ini. Kalau Dia
mengatakan kepada Dia yang seorang diri
melakukan keajaiban-keajaiban besar, kita mesti ingat dari mana. Kita
cari-cari kitab-kitab dari Babilonia, tidak ada! Mereka mengatakan ada big bang, kita percaya, oh iya ada Big Bang, Allah itu tidak ada, kemudian
kita mencoba mencari ada sejarahnya Mesir, tidak ada seperti kitab Kejadian
kita.
Kitab Kejadian dimulai dari Allah yang
menciptakan segala sesuatu. Coba perhatikan sampai ayat yang ke-9 mengatakan “Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai
malam”. Kalau matahari pagi di mana kita mengetahuinya? Dalam Kejadian
pasal 1. Kejadian pasal 1 zaman apa? Yang menulis adalah Musa, mendapatkan ilham yang luar biasa. Orang
bisa menolak tulisannya Musa, nggak apa-apa, yang penting Allah tidak
menyepelekan tulisan itu karena Allah yang tahu dan Allah yang memakai Musa
untuk mampu menulis peristiwa Kejadian pasal 1:1-31. Luar biasa bukan?
Tadi kita sudah
baca lagi ayat yang ke-9, bulan dan bintang tetapi dia lompat. Ayat ke-10 “Kepada
Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir”, ngapain? Ayat 9 ditulis
matahari dan bulan dan bintang untuk menjaga malam, kok tiba-tiba Tuhan yang
memukul mati anak-anak sulung Mesir? Ada apa ceritanya, dari mana tahu ceritanya?
Penulis ini pasti dia tahu 5 kitab Musa, Pentateukh.
Kita cinta nggak,
anak-anak sekolah belajar tidak kitab Kejadian? Belajar tidak kitab Keluaran?
Itu semua ada di situ. Coba perhatikan Mazmur 136 hanya 26 ayat tetapi penulis
itu sudah membaca 5 kitab Musa, kenapa? Ayat 11 “Dan membawa Israel keluar
dari tengah-tengah mereka” kapan? Berapa lama Israel tinggal di Mesir? 430
tahun. Kenapa saya tahu? Saya membaca Alkitab saya. Saudara tidak tahu karena
saudara tidak pernah membaca Alkitab. Baca Alkitab supaya kita tahu! Luar
biasa, syukur kepada Allah yang setia kasih setia-Nya! baru bisa begitu. Tetapi
kalau kita hanya menyanyi: “Allah itu setia, cinta saya”, bisa aja dihafalkan
bolak-balik.
Tadi saya katakan
sebuah lagu 26 ayat, ayo siapa di sini yang tergerak hati membuat lagu Mazmur
136? Tulis: bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Tulis, nyanyi!
waduh, bisa jadi sorak ya? Tetapi perhatikan, mereka membawa Israel keluar “Dengan
tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.” Ayat 13 “Kepada Dia yang membelah Laut
Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selaman-lamanya kasih setia-Nya.”
Kapan penulis ini bisa tahu bahwa Allah membelah laut Teberau, Laut Merah
menjadi 2 bagian? Bangsa Israel 600 ribu lebih, belum termasuk istri dan
anak-anak, kurang lebih 2 juta setengah melalui laut Merah yang terbelah.
Mereka tentara tetapi mereka tidak
diminta untuk berperang kepada tentara Mesir, tetapi tentara Mesir ikut masuk
di tengah-tengah laut kering itu, Israel lewat tetapi Mesir mati. Dari mana
tahu? Dari Alkitab. Kalau kita menyanyi, tanya dari mana asalnya? Kenapa kamu
tulis lagu ini? Apakah kamu tulis untuk dirimu atau untuk orang lain? Mazmur
136 untuk semuanya karena itu secara sederhana saya ajak saudara membaca ayat
14-26
136:14 Dan menyeberangkan Israel dari
tengah-tengahnya; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:15 Dan mencampakkan Firaun dengan
tentaranya ke Laut Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:16 Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui
padang gurun! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:17 Kepada Dia yang memukul kalah raja-raja
yang besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:18 Dan membunuh raja-raja yang mulia;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:19 Sihon, raja orang Amori; bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:20 Dan Og, raja negeri Basan; bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:21 Dan memberikan tanah mereka menjadi
milik pusaka; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:22 Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:23 Dia yang mengingat kita dalam
kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:24 Dan membebaskan kita dari pada para
lawan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:25 Dia yang memberikan roti kepada
segala makhluk; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya
Perhatikan ayat 1,2,3, dan 26
adalah satu kesatuan tentang Allah yang dia kenal, tentang Allah Tritunggal. Kita baca lagi
kalau mereka sudah berangkat dan menyebrang kan Israel di tengah-tengah nya.
Itu semua kita bisa membaca sejarah. Nyata
sejarah bahwa masih banyak orang yang belum percaya. Ia mengatakan israel itu
begini dan begitu terutama sekarang ini. Kita tidak pusing tentang mereka. Kita
pusing bahwa kita yang ikut Tuhan dijadikan anak-anak Allah. Maka semua yang
sedang terjadi kita bisa lihat kasih setia yang kita ngarang lagunya itu yang
macam apa? Kalau kita tidak pernah baca keseluruhan lima kitab Musa ditambah
lagi kitab Yosua, setelah itu kitab Rut dan sebagainya. Itu ada kaitannya
disini, luar biasa. Ia mencampakkan
Firaun supaya ia memimpin umatNya melalui padang gurun, itu dimana? Ada di
kitab Keluaran? ada tapi sedikit! Lebih pasti kitab Keluaran diakhiri dengan
berdirinya Tabernakel. Dimulainya siap.
Bangsa itu 430 tahun lamanya semakin besar
tetapi budak, semakin berkembang tapi budak,
semakin besar tapi tidak mampu maka Tuhan menyelamatkan mereka. 51 kitab
pemazmur ini. Hatinya membara, hatinya mengajak ayo katakanlah: Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya. Ayo mengucapkan syukur! Semoga ada kisah sebuah lagu “Kasih Setia-Nya
Allah” dalam bentuk karangan peperangan. Mereka ketakutan, mereka tidak mampu. Tuhan
pernah mengatakan lewat Musa: “bilang sama Israel Aku cinta kamu bukan karena
kamu bisa, bukan karena kamu kuat, bukan karena kamu benar tetapi karena kamu
adalah bangsa yang suka berontak”.
Kalau
kita baca itu disatu sisi, kita lihat mengapa Alla membiarkan umat-Nya
dilindungi? Mereka memberontak! Musa naik ke atas gunung belum 40 hari, di bawah
sudah berontak menyembah lembu emas. Gara-gara siapa? Harun, imam besar yang
minta. Mana Musa? Mana Musa? kok nda pernah turun, sudah 40 hari, mungkin dia
sudah mati? Mungkin dia sudah minggat, mungkin-mungkin, mungkin dan banyak
mungkin. Lalu mereka mungkin karena banyak mereka bilang sama Harun: “tolong
buatkan allah untuk memimpin kita karena kita tidak tahu mana Musa”.
Inilah manusia, kalau Tuhan belum turun kita
seringkali bisa terjepit, bisa kejebak permintaan. Loh itu bangsa Mesir sekitar
430 tahun mereka menyembah lembu, mereka menyembah ini, mereka menyembah itu,
luar biasa! Mereka menyembah itu lalu mereka punya pertanyaan, diberkati lalu
pertanyaan mereka diberkati oleh sebab Yusuf. Mereka nggak mau tahu, kita juga
nggak mau tahu. Kalau kita diberkati, ya sibuk dengan berkat, kebaktian
diabaikan karena sibuk dengan berkat. “Tuhan, nggak ada berkat!” Kita datang ke
gereja tapi nggak dijawab, ngamuk-ngamuk, pindah gereja, cari ini cari itu.
Mari kita perhatikan, ada sisi yang lain. Luar biasa Allah ini, ada sisi yang
lain, Allah yang luar biasa menolong bangsa Israel masih lemah.
Ayat
22 “Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya! …” Ayat 23, “Dia yang
mengingat kita dalam kerendahan kita; …”. Allah tidak mau menyertai bangsa
Israel, berapa kali? Waduh, tapi Musa katakan: “Tuhan jangan Tuhan, Engkau yang
membawa mereka keluar, mereka adalah milik-Mu, Engkau yang bilang sendiri”. Nah
itu penting, bahwa kalau kita mau protes sama Tuhan, protes sama gembala, cari
firman Tuhan yang cocok untuk protes. Kalau cari protes dari orang lain, dari
dunia sekitar, dari model dunia, jangan coba-coba.
Tentara Israel adalah tentara dari Allah, yang
ditentukan oleh Allah, suatu pasukan yang sangat tertib dan dilindungi oleh
Allah. Kemenangan demi kemenangan tidak pernah berubah karena mereka berharap
kepada Tuhan, mereka ada berkemenangan. Untuk itu ada nyanyian yang cocok,
jangan sampai sepihak saja, nanti kita nyanyi hanya enak saja, tapi kalau
mereka menghadapi kebencian dari orang Amalek, orang Yebus dan sebagainya.
Di sini kita bisa menemukannya, “Dan
membebaskan kita dari pada para lawan kita …”, dia tidak mengatakan ‘membebaskan
mereka’ “… dan membebaskan kita …”, berarti penulis ini orang Yahudi, setidaknya
orang Lewi, imam-imam yang mengatakan ayat 24 “Dan membebaskan kita dari
pada lawan kita …” betapa banyak musuh dan semuanya kita sudah baca. Dari
mana kitab Bilangan, kitab Ulangan, bahkan satu kitab Yosua? Dia yang
mengatakan Dia yang mengingat kita dalam kerendahan hati-Nya, Dia
membebaskan kita dari raja Og, raja Amori, dan semuanya tercantum. Maka
syukur kita ini seimbang, gitu lho, supaya kita tidak bingung. Kalau cuma
berkat yang kita nantikan, kalau sudah ada wah syukur, Allah itu setia, tetapi
kalau tidak dijawab atau ada proses-proses yang harus mengalami, suatu
pemrosesan penyucian kita tetap setia, tetap kita dapat berkata, “… bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya”. Dia
yang memberikan roti kepada segala makhluk. Bukan cuma manusia Israel,
bukan cuma manusia ciptaan, segala makhluk. Tuhan yang berjanji seperti ini “Dia
yang memberi roti kepada segala makhluk; bahwasannya untuk selama-lamanya,
kasih setia-Nya”.
Bangsa Israel protes kepada Yesus: “Nenek
moyang kami makan manna yang turun dari untuk membuat kami 40 tahun hidup,
hanya karena roti manna setiap hari, cukup untuk satu orang”. Tidak usah takut,
Tuhan mau kita sehat. Saudara boleh membaca kitab Ulangan. Musa yang sudah tua
mengatakan, kamu 40 tahun makan manna, maksudnya apa? Supaya Tuhan menguji
kamu, bagaimana kamu setia atau tidak, sungguh-sungguh dengan Tuhan atau tidak,
jangan sampai kamu terpancing dengan nafsu rakus. Terjadi yang lalu, 2 orang
yang bukan Yahudi menangis-nangis, daging, daging, daging. Orang Israel karena
makan, bingung, Tuhan kasih tiap hari pagi ambil manna, setiap sore ada burung
puyuh, lengkap. 40 tahun, tetapi di tengah-tengah ada yang terjebak hawa nafsu.
Kita harus jujur, kita ikut Tuhan, ingin jadi baik, tetapi kadang-kadang kita
terjebak dengan nafsunya orang lain, nafsunya dunia ini, kita terjebak. Bangsa
Israel, 430 tahun menjadi anak hina, hina di Mesir.
Kita orang Kristen mulai dari kecil,
dilingkupi dengan gaya hidup yang Tuhan mau potong supaya kamu keluar dari
Mesir melalui laut Merah. Maka sejak itu, kamu tidak lagi ketemu dengan Mesir.
Tabiat Mesir putus hubungan dengan bangsa Israel yang keluar menuju Kanaan,
bukan Mesir dan juga bukan Kanaan, tetapi Yerusalem yang baru.
Karena itu, mari kita membaca, mengakhiri
perenungan yang sangat singkat, ayat 26. Ayat 1, ayat 2, ayat 3, laki-laki
tanya, perempuan jawab.
136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia
baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:26 Bersyukurlah kepada Allah semesta
langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Luar biasa, dimulai dengan mengagungkan Allah
Tritunggal, diakhiri Allah semesta langit. Ini penting, supaya kita selalu back to Bible, back to truth, kembali
pada yang sebenarnya. Memang tidak enak, dunia memaksa, memberikan motivasi
yang sangat-sangat diinginkan oleh anak muda. Jangan takut kamu bilang “kamu
bisa” anak muda punya hati langsung, bisa apa? Bisa berontak, bisa malas-malas
bisa juga. Saya tidak mau dipaksa orang. Saya mau berdiri sendiri. Saya tidak
mau gereja. Mau apa? Dipacu hari-hari ini. Tetapi Firman Allah “bersyukurlah kepada Allah semesta langit”.
Tadi satu ayat sudah kalian baca dan saya juga baca. Saya ulang sedikit begini “bersyukurlah kepada Tuhan segala TUHAN”. Saya teringat, ini ditulis begitu
lama sampai Kitab Wahyu, luar biasa.
Saya ajak saudara untuk membaca Wahyu 17:13
perhatikan ini peperangan "Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan
mereka, mereka berikan kepada binatang itu". Ini
binatang antikris ya, hati-hati! Nabi palsu, ayat 18 "Mereka akan
berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba
akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di
atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka
yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia". Ada peperangan melawan anak domba suatu kerajaan . Wahyu 20 akan
kerajaan anak domba 1000 tahun.
Wahyu 19: 11 "Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada
seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: ”Yang Setia dan Yang
Benar” ...” yah, hanya Allah yang setia. “
..... Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di
atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama
yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup
dalam darah dan nama-Nya ialah: 'Firman Allah’."
Namanya adalah firman Allah. Perang, pada akhir zaman ini. Dalam firman Tuhan
yang kita dengar ini melengkapi kita. Pakailah selengkap senjata Allah. Salah
satu ada pedang roh. Apa itu? Firman Allah. Kita ulangi lagi ayat 13 -16
13 (TB)
Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah:
“Firman Allah.”
14 (TB)
Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda
putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
15 (TB)
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul
segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan
memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
16 (TB)
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala
raja dan Tuan di atas segala tuan.”
Bersyukurlah Tuhan itu sangat setia, ada sisi
yang kita butuhkan di jasmani, tapi di sisi yang rohani. Jangan kita tidak mau,
rohani ini yang kekal, sedangkan yang jasmani itu yang sementara. Bangsa Israel
betul-betul sementara dari Mesir ke Kanaan dan sampai hari ini juga masih
perang, perangnya luar biasa. Tetapi ketika mereka betul-betul mengatakan bahwa
Yesus, Engkau Mesias, maka semuanya selesai, karena Yesus adalah Mesias yang
diurapi, Dia adalah Tuhan segala tuhan, dan Dia adalah Raja segala raja. Karena
itu saya ulangi lagi, bersyukurlah kepada
Allah semesta langit, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Mari kita nyanyikan “Sbab Tuhan Baik” Kita mau
belajar menyanyi karena kita sudah mengerti kenapa Allah itu kasih setia-Nya
selama-lamanya.
S’bab Tuhan baik, bahwasannya untuk selamanya
kasih setia-Nya. S’bab Tuhan baik, bahwasannya untuk selamanya kasih setia-Nya;
Syukur bagi Dia, Allah yang kuasa yang menjadikan segalanya; Ajaib perkasa yang
diperbuat-Nya di hadapan s’gala bangsa.
Bagaimana perasaan saudara, kalau kita cuma
setia karena berkat jasmani? Memang tidak boleh lupa tetapi ada yang lebih
harus diingat, pada waktu hari mereka dikenyangkan oleh 5 roti dan 2 ikan,
semuanya serempak mau Yesus menjadi raja, karena bisa menjamin kebutuhan
jasmani.
Pada esok paginya mereka ramai-ramai ikut
Tuhan, tetapi mereka ikut Tuhan bukan karena mujizat melainkan karena perutnya
kenyang jasmani. Bukan hal itu yang dikejar, karena Yesus adalah roti hidup: Siapa
yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, maka orang itu akan dibangkitkan pada
hari kiamat. Itu hal yang harus kita rindukan! Tetapi Israel saat itu tidak mau
percaya, orang Israel dicintai oleh Tuhannya, diberkati oleh Tuhannya bapa
Abraham, Ishak, Yakub menjadi Israel, tetapi tidak mau. Sampai hari ini orang
Yahudi belum semuanya mau terima Yesus sebagai Mesias, mereka masih menunggu.
Bagaimana dengan kita sambil menyanyi
mengatakan, Tuhan Engkau sungguh baik? Dia lebih baik dari pada hal yang
jasmani! Ini lebih mempunyai suatu pengertian! Dengan cara ini kita dibawa
kepada suasana kita mau lebih kepada apa yang Tuhan mau, bukan apa yang kita
mau; bukan minta yang lebih untuk kita. Hal itu bisa didapatkan di mana saja di
dunia, tetapi kehidupan kekal tidak ada yang dapat memberikan kecuali pribadi
Yesus, Anak Domba. Mari kita menyanyi dan siapkan roti dan cawan.
Posting Komentar untuk "Bersyukurlah Untuk Kasih Setia-Nya - Mazmur 136:1-26"